- 18
- 0
Acara barbeque memang sangat menyenangkan. Dimana ada banyak bahan makanan yang menjadi santapan bersama mulai dari aneka jenis daging, sosis, paprika, hingga satai. Acara barbeque biasanya dilakukan saat malam tahun baru, kumpul keluarga atau sahabat dekat, hingga sekadar mengisi waktu luang di hari libur. Terkadang saat memasak bahan makanan barbeque sengaja atau tidak bahan makanan tersebut dibakar sampai gosong. Memang aroma daging, sosis, atau paprika yang gosong sedikit menggugah selera makan bagi sebagian orang, akan tetapi tahukan anda jika ternyata ada bahaya yang mengincar kesehatan tubuh saat kita mengonsumsi makanan yang gosong. Bagaimana bisa demikian? Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.
Mengapa mengonsumsi makanan gosong bisa berbahaya bagi
tubuh?
Memang ada banyak penelitian yang mengaitkan konsumsi makanan yang dimasak dengan cara dibakar atau dipanggang dengan risiko terkena penyakit kanker. Perlu kita ketahui jika daging yang dipanggang atau dibakar dengan suhu yang tinggi akan menghasilkan dua senyawa berbahaya, yakni heterocyclic amenis (HCA) serta polycyclic armatic hydrocarbons (PAH). Menurut Nasional Cancer Institute atau yang disingkat dengna NCI, heterocyclic amines terbentuk akibat proses panggang yang terlalu lama dengan suhu yang tinggi. Hal ini kemudian akan membuat protein pada daging bereaksi dengan panas dan membentuk senyawa HCA.
Sedangkan, senyawa PAH atau polycyclic aromatic hydrocarbons merupakan bahan kimia yang berasal dari tetesan lemak daging yang menghasilkan asap. Saat asap tersebut mengelilingi daging selama proses pemanggangan, membuat bahan kimia karsinogenik berpindah ke daging itu sendiri.
Ada sisi lain dari PAH dan HCA yang dapat mengubah DNA dalam tubuh kita hanya saat dimetabolisme oleh suatu enzim tertentu. Proses tersebut dinamakan dengna bioaktivasi. Namun, dari berbagai penelitian yang ada menunjukkan jika pengaktifan kedua zat kimiawi tersebut berbeda-beda. Sehingga risiko terkena kanker yang disebabkan oleh senyawa HCA dan PAH akan berbeda-beda pada setiap individu.
Bahkan seorang peneliti bernama Robert Turesky, yang ahli dibidang kanker dari Universitas Minnesota menjelaskan, beberapa produk sampingan dari proses ini dapat menyebabkan kerusakan DNA yang berkontribusi pada perkembangan sel kanker. Dari penelitian yang telah ia lakukan, konsumsi makanan gosong yang terpapar HCA dan PAH dalam jumlah yang besar dapat menimbulkan risiko kanker pada hewan uji cobanya. Dosis yang digunakan pada hewan tidak sebanding dengan jumlah konsumsi manusia pada kehidupan nyata. Sebenarnya, penelitian ini juga belum membuktikan secara akurat apakan mengonsumsi daging gosong akibat pemanggangan/pembakaran dapat memicu kanker atau tidak.
Untuk mengatasi pertanyaan di atas, ada beberapa tips yang bisa diterapkan antara lain:
1. Ingat jika memanggang daging hanya sampai warnanya berubah kecoklatan. Jika ada bagian daging yang gosong, sebaiknya potong dan buang jangan sampai nanti anda atau orang lain konsumsi.
2. Lebih baik gunakan daging yang tak mengandung lemak karena tetesan lemak dari daging yang dibakar dapat menghasilkan senyawa PAH
3. Bumbui dulu daging yang akan dibakar atau dipanggang, hal ini karena antioksidan yang diperoleh dari bumbu masakan dapat mengurangi pembentukan senyawa HCA
4. Imbangi dengan konsumsi sayur dan buah, kandungan gizi pada keduanya dapat menurunkan risiko kanker. Selain itu, sayur dan buah tidak menghasilkan senyawa karsinogen jika dipanggang
5. Jangan memanggang daging dengan suhu yang terlalu tinggi dan waktu yang lama
Setelah melihat penjelasan di atas semoga kita lebih berhati-hati dalam memasak daging khususnya saat acara barbeque bersama nanti. Agar tak tertinggal informasi menarik terkait dunia baking dan dapur ikuti terus update terbaru dari kami melalui inspirasibaking.com
Sumber gambar : Photo by Andrik Langfield on Unsplash
Brand Materials ini berfungsi sebagai panduan bagi semua stakeholders, sekaligus kebutuhan promosi materials baik produk, maupun corporate agar menjaga konsistensi.
0 Comments.