Sebenarnya Apa Sih Perbedaan Essens Dan Pasta Perisa?

Bagi sebagian orang membuat kue merupakan salah satu hobi yang menyenangkan. Selain bisa mengkreasikan banyak rasa, membuat kue juga membuat Anda menjadi lebih sabar dan teratur. Hal ini karena ada banyak tahapan pada resep yang harus Anda ikuti dan perhatikan dengan seksama.

Sumber: Pinterest

Kesalahan yang paling sering dilakukan adalah tidak mengikuti resep dengan sebaik mungkin, baik itu takaran ataupun jenis bahan yang digunakan. Padahal resep tersebut dibuat dengan memperhatikan berbagai hal yang sangat detail. Sehingga salah sedikit saja takaran yang digunakan, hasilnya akan berbeda. Begitu juga dengan bahan yang digunakan, jangan sembarangan ketika menggunakan bahan pengganti, karena akan membuat hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu bahan yang sering digunakan dalam proses baking adalah pasta perisa dan essens makanan. Kedua bahan ini sering sekali diartikan sama, padahal memiliki fungsi yang berbeda.  Berikut ini perbedaan antara essens dan pasta perisa makanan:

1.            Cara pembuatan

Meskipun terlihat sama, pembuatan essens dan perisa makanan sangat lah berbeda. Essens dibuat dari aroma bahan makanan. Aromanya yang sangat tajam akan membuat makanan atau minuman yang diberikan essens memiliki rasa yang sesuai dengan essens yang diberikan.

Sedangkan pasta perisa dibuat dari ekstrak makanan itu sendiri. Sehingga tidak hanya aromanya saja yang diambil, tetapi juga sari dari makanan tersebut. Perisa makanan memiliki komposisi utama yang terdiri dari aroma, perasa, dan juga pewarna makanan.

2.            Fungsi

Yang harus diperhatikan adalah perbedaan fungsi antara essens dan perisa makanan. Karena keduanya memiliki perbedaan yang sangat significant. Essens memiliki fungsi untuk memperkuat aroma makanan. Dengan menambahkan essens, makanan yang dibuat akan memiliki aroma yang lebih tajam dan kuat tanpa adanya perubahan warna dan rasa makanan. Sedangkan perisa makanan akan memperkuat aroma, rasa, dan warna makanan. Sehingga makanan yang dibuat akan memiliki aroma, rasa, dan warna yang sama dengan makanan.

3.            Warna

Biasanya essens memiliki warna yang bening atau tidak berwarna. Namun ada juga beberapa essens yang memiliki sedikit warna. Biasanya pewarnaan ini digunakan sebagai penanda rasa yang ditimbulkan. Contohnya essens jeruk akan memiliki sedikit warna orens. Warna yang digunakan tidaklah pekat, sehingga tidak akan merubah warna makanan atau minuman yang dibuat.

Hal ini berbeda dengan pasta perisa, warna pasta akan dibuat lebih pekat dari warna aslinya. Sehingga dengan menggunakan sedikit saja pasta perisa, akan membuat adonan memiliki warna yang sama dengan warna hidangan aslinya.

4.            Rasa

Essens memiliki rasa yang hambar ketika dicicipi. Sama dengan warnanya, essens juga tidak memiliki rasa. Tetapi jika essens digunakan terlalu banyak akan memberikan sedikit rasa pahit. Oleh karena itu gunakan essens secukupnya saja agar tidak merubah rasa makanan.

Sedangkan pasta perisa memiliki rasa seperti makanan yang di ekstraknya. Contohnya perisa durian akan memiliki rasa seperti durian.

5.            Bentuk

Meskipun sama-sama berbentuk cair, essens dan perisa makanan tetap memiliki perbedaan. Essens memiliki bentuk lebih encer seperti air pada umumnya. Sedangkan perisa makanan memiliki tekstur yang lebih kental seperti cairan pasta.

aslinya.

6.            Takaran

Takaran penggunaan dari kedua bahan juga memiliki perbedaan. Essens hanya digunakan dalam jumlah sedikit pada adonan. Umumnya 1 kg adonan hanya membutuhkan 1 sendok teh essens. Sedangkan dibutuhkan lebih banyak perisa makanan untuk membuat kue. 1 sendok makan perisa makanan digunakan untuk membuat 1 loyang adonan kue.

Jika tidak diperhatikan dengan seksama, penggunaan bahan yang salah akan membuat kue tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk membuat adonan kue yang baik, Anda dapat menggunakan tepung terigu Super Premium dari Sriboga. Ikuti terus tips dan resep baking menarik lainnya hanya di inspirasibaking.com.