Istilah-Istilah Penting, Namun Asing Yang Ada Di Dunia Baking
Istilah-Istilah Penting, Namun Asing Yang Ada Di Dunia Baking
Siapa yang suka membuat kue atau roti sendiri di rumah? Meskipun sering membuat kue sendiri, terkadang beberapa orang masih asing dengan beberapa istilah yang berkaitan dengan dunia baking. Biasanya bagi yang baru pertama kali mencoba membuat kue tentu hanya bisa berpatok pada apa yang tertera di resep. Setiap bahan dan cara pengolahan diikuti sebaik mungkin. Namun terkadang terselip beberapa istilah yang masih asing.
Kadang istilah asing tersebut membuat kita pusing dan akhirnya membuat kue menjadi lebih sulit. Padahal istilah-istilah tersebut adalah istilah yang penting dalam dunia baking. Ketidakpahaman inilah yang sering membuat hasil kue buatan anda gagal, entah bantat atau kegosongan. Untuk itu, berikut ini merupakan istilah penting namun asing yang ada di dunia baking, antara lain:
1. BPDA
Umumnya beberapa resep mencantumkan takaran bahan-bahan dengan istilah ¼ , ½, dan 1 sdt atau sdm untuk bahan seperti garam, baking powder, margarin/mentega dan lain-lain. Namun terkadang kita menemukan istilah BPDA, kira-kira apa BPDA itu? BPDA ialah singkatan dari Baking Powder Double Acting, yang merupakan jenis baking powder dengan dua tahapan aktif. BPDA umumnya digunakan untuk membuat kue-kue yang harus mengembang.
2. DCC
DCC biasanya ditemukan pada resep kue coklat, seperti yang bisa anda tebak. DCC adalah istilah yang berkaitan dengan coklat, atau lebih jelasnya “Dark Cooking Chocolate” atau coklat masak dengan kadar kakao yang cukup tinggi. Ternyata hampir semua resep kue atau hidangan dessert dengan rasa coklat menambahkan DCC sebagai bahan utamanya. Biasanya DCC diolah dengan cara dilelehkan terlebih dahulu, tapi juga bisa menjadi topping untuk kue dengan cara dipotong, diiris tipis atau diserut.
3. Emulsifier
Mungkin mendengar istilah terdengar seperti istilah ilmiah. Namun ternyata, emulsifier merupakan pengelmusi atau bahan yang berfungsi untuk menyatukan semua bahan-bahan dalam satu resep. Umumnya emulsifier merupakan campuran dari bahan-bahan yang sulit menyatu seperti lemak dan air. Sumber lemak sendiri bisa diperoleh dari margarin atau mentega. Emulsifier memiliki fungsi untuk menyatukan bahan-bahan secara merata dan melembutkan tekstur kue nanti.
4. Hard Peak dan soft peak
Saat membaca resep, terkadang anda diperintahkan untuk “mengocok hingga mengembang” dan “mengocok hingga kaku” saat mengaduk campuran putih telur dan gula. Pada saat itu, terkadang muncul istilah soft peak dan hard peak. Soft peak sendiri merupakan mengocok adonan sampai mengembang, sedangkan hard peak adalah mengocok adonan hingga kaku.
Soft peak umumnya berbentuk seperti foam lembut, anda bisa melihat saat kocokan mixer diangkat, jika adonan putih telur dan gula memuncak ke atas tumpul dan mudah terkulai jatuh. Sedangkan hard peak adonan berbentuk mengerucut ke atas bertekstur kaku, serta tidak akan tumpah ke bawah. Umumnya hard peak membutuhkan proses mengocok yang lebih lama dibanding soft peak.
5. Ulen kalis
Sebenarnya istilah ini mungkin lebih sering didengar dibanding istilah lainnya. Ulen sendiri merupakan tahap dimana adonan roti akan digiling dengan tangan hingga bentuknya utuh dan bertekstur halu. Selama proses ulen ini, terkadang terdengar istilah anda diperintahkan untuk menggilingnya sampai benar-benar “kalis”. Untuk mengetahui apakah adonan anda sudah kalis adalah pastikan adonan tersebut tidak terasa lengkep di tangan, terasa empuk, dan kenyal saat dicubit, serta bertektur kenyal. Umumnya proses menguleni adonan sampai kalis membutuhkan waktu 5 sampai 7 menit. Sebentar lamanya anda menguleni tergantung dari kualitas adonan.
Bagaiman informasi di atas? Sekarang anda tidak kebingungan kan untuk membuat kue. Bagi anda yang ingin membuat kue namun bingung dengan resep dan cara pembuatannya, bisa mengunjungi official website kami inspirasibaking.com selamat mencoba di rumah.
Sumber : Photo by Nadya Spetnitskaya on Unsplash
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!