Begini Cara Jitu Membuat Muffin
Saat ini banyak orang yang menjadikan roti sebagai makanan utama atau sumber tenaga. Ada banyak jenis kue dan roti yang orang Indonesia konsumsi mulai dari yang rasanya manis, tawar, hingga gurih. Salah satu jenis kue atau cake yang banyak di cari orang-orang saat ini adalah muffin, kue ini identik dengan ukurannya yang mungil dan teksturnya yang legit. Muffin sendiri merupakan salah satu jenis kue yang berasal dari negara Inggris. Kue muffin pertama kali dibuat di abad ke 10, pada waktu itu muffin banyak dijajakan oleh pedagang tradisional yang membawanya dengan keranjang.
Dulu muffin dibuat dengan satu rasa saja, akan tetapi seiring berkembangnya zaman muffin kini tersedia dengan berbagai pilihan rasa mulai dari cokelat, keju, hingga kari. Sering kali orang sulit membedakan mana muffin dan cupcake, padahal cupcake pertama kali disebut pada tahun 1828 jauh setelah orang-orang mengenal muffin.
Karena rasanya yang enak ditambah dengan bentuknya yang lucu, banyak orang yang ingin membuat muffin sendiri di rumah. Tapi membuat muffin menjadi PR tersendiri bagi beberapa orang, muffin yang gagal mengembang hingga kegosongan sering dialami. Untuk itu berikut ini merupakan kiat sukses membuat muffin, antara lain:
- Pahami karakteristik muffin
Berbeda dengan adonan cake pada umumnya, adonan muffin bisa diaduk tanpa menggunakan mixer. Hal ini karena muffin termasuk quick bread dimana tidak ada campuran ragi agar bisa mengembang, melainkan baking powder dan telur. Sehingga saat kue muffin matang permukaannya akan mengembang hingga retak-retak dan sedikit tebal. Untuk teksturnya sendiri cukup padat namun tidak lembut, selembut cake.
- Aduk adonan dengan pelan
Adonan muffin terdiri dari 2 yakni adonan kering yang berisi tepung terigu, baking powder dan gula. Adonan kedua adalah adonan basah yang berisi telur, cairan (bisa berupa susu/air/santan/buttermilk/yoghurt, ataupun jus buah). Kedua adonan tersebut dicampur beberapa kali dengan menggunakan spatula, aduk terus sampai kedua tercampur rata. Ternyata, sedikit saja baking powder yang tercampur dengan bahan lembab yang mengandung asam (jenis cairan yang telah disebutkan) sudah cukup untuk menciptakan CO2, yang nantinya membuat muffin mengembang.
- Perhatikan saat menuang makanan
Beberapa orang terkadang tidak memiliki takaran pasti saat memasukan adonan muffin ke cetakannya. Sehingga terkadang hasil jadinya justru terlalu tinggi atau pendek. Nah, untuk mengatasi masalah ini, umumnya takaran adonan yang dimasukan sekitar ¾ dari tinggi cetakan. Ingat jangan diaduk-aduk adonan lagi saat anda telah menuangkannya dalam cetakan. Umumnya performa baking powder untuk mengembangkan muffin umumnya perlahan menurun seiring dengan proses panggangan berikutnya. Untuk itu, sebaiknya lakukan 1 kali panggangan saja.
- Gunakan loyang silikon
Menggunakan loyang silikon bukan hanya sekadar pamer saja, karena penggunaan loyang ini juga berpengaruh pada hasil jadi muffin. Loyang ini sangat membantu proses kerja anda, karena dengan teknologi antilengketnya membuat anda tak perlu mengolesi mentega terlebih dahulu. Sehingga akan lebih mudah bagi anda untuk membersihkan loyang cukup diseka dengan tisu, ditambah loyang ini anti penyok dan lebih tahan lama.
- Cetak dalam kertas
Jenis kertas yang digunakan untuk membuat muffin adalah papercup. Saat ini ada banyak motif papercup yang lucu dan menarik. Bentuk kertas ini umumnya berbentuk bulat ataupun persegi. Akan tetapi, anda harus selektif dalam memilih papercup, karena ada beberapa jenis kertas yang mudah rapuh. Untuk itu, isi adonan muffin dengan padat pada cetakan kertas, kemudian tempatkan dalam lubang-lubang loyang muffin agar bentuknya tetap sempurna.
Dengan informasi demikian, Anda tak perlu pusing-pusing lagi saat membuat muffin. Yuk praktekan sendiri di rumah, jangan lupa untuk terus mengikuti tips seputar dunia baking dengan mengakses official website kami inspirasibaking.com
Sumber gambar : Photo by Massimo Adami on Unsplash
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!